Pernah ngerasa nggak kamu merasa begini? Hidup kok begitu - begitu aja ya. Rasanya tidak ada peningkatan, tidak ada sesuatu yang menarik atau kurang menantang.
Kalau iya, saya akan menawarkan sebuah cara untuk menjalani hidup yang lebih seru menantang dan juga bermakna.
Pernah dengar Growth Mindset?
Jadi Growth Mindset itu adalah sebuah konsep yang di kembangkan oleh Carol Dweck.
A growth mindset is the belief that one's abilities and intelligence can be developed through effort, learning, and persistence.
Simplenya adalah Growth Mindset itu sebuah kepercayaan atau pola pikir bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat di asah melalui usaha, belajar dan tidak menyerah.
Pernah dengar nggak, biasanya akan ada teman atau tetangga kamu yang akan bilang begini.
Hidup di kampung mah memang gini - gini aja, susah berkembangnya!
Atau ada juga yang bilang.
Si "A" itu memang sudah pinter dari lahir.
Kita ini sudah terlahir miskin, jadi gak bisa jadi orang pinter dan sukses.
Dan masih banyak ungkapan lain yang intinya dia sudah menyerah dengan hidupnya, dia sudah tidak lagi percaya kalau kita bisa meraih lebih dari yang sudah di capai sekarang atau yang kebanyakan orang capai.
Pandangan - pandangan seperti ini sering juga di sebut Fixed Mindset oleh Carol Dweck.
Prinsip dari Growth Mindset
Mari kita bahas, bagaimana menerapkan prinsip growth mindset ini. Apa yang harus kamu lakukan untuk menerapkan prinsip ini dalam kehidupan.
1. Menerima tantangan
Orang dengan Growth Mindset melihat tantangan sebagai kesempatan untuk berkembang, bukan sebagai hambatan. Mereka tidak lari dari kesulitan, justru menghadapinya dengan semangat belajar.
Contohnya:
- Fixed Mindset: "Ah, ini terlalu sulit. Mending nyerah aja deh."
- Growth Mindset: "Hmm... ini tantangan baru nih. Apa yang bisa aku pelajari dari sini?"
2. Usaha adalah segalanya
Tidak ada yang namanya "bakat alami" tanpa kerja keras. Setiap keahlian dan kemampuan bisa diasah dengan usaha yang konsisten.
- Fixed Mindset: "Dia memang jenius dari lahir, aku mah biasa aja."
- Growth Mindset: "Kalau dia bisa, aku juga bisa. Yang penting mau belajar dan berlatih."
3. Bersahabat dengan Kegagalan
Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bagian dari proses pembelajaran. Setiap kegagalan mengandung pelajaran berharga yang bisa membuat kita lebih baik.
- Fixed Mindset: "Aku gagal, berarti aku memang tidak berbakat."
- Growth Mindset: "Oke, kali ini gagal. Apa yang bisa diperbaiki untuk percobaan selanjutnya?"
4. Tekun dan Konsisten
Ketekunan adalah kunci dalam mengembangkan kemampuan. Orang dengan Growth Mindset paham bahwa kesuksesan tidak datang dalam semalam, tapi melalui usaha yang konsisten.
- Fixed Mindset: "Sudah seminggu belajar tapi belum bisa-bisa, mungkin ini bukan bidang saya."
- Growth Mindset: "Pelan tapi pasti, yang penting terus berlatih. Setiap hari ada kemajuan walau kecil."
5. Belajar dari Kritik
Kritik dan masukan bukan sesuatu yang harus ditakuti. Justru ini adalah kesempatan untuk melihat area mana yang perlu diperbaiki.
- Fixed Mindset: "Dia mengkritik saya karena iri dan tidak suka."
- Growth Mindset: "Terima kasih atas masukannya, ini akan membantu saya jadi lebih baik."
Apa kata orang belum tentu benar
Mari kita bahas jauh lebih dalam lagi. Berikut ini adalah list pertanyaan yang bisa dijadikan sebagai latihan untuk memahami apa yang terjadi dalam kehidupanmu.
- Menurut orang lain, apa keahlian saya?
- Menurut orang lain, apa kelemahan saya?
- Menurut saya sendiri, apa keahlian saya?
Kenapa Pertanyaan Ini Penting?
Pertanyaan-pertanyaan di atas membantu kita untuk:
- Membedakan antara persepsi orang lain dan persepsi diri sendiri
- Memahami asal usul keyakinan kita tentang kemampuan diri
- Mengidentifikasi area yang perlu dikembangkan
- Menyadari bahwa banyak "kelemahan" sebenarnya hanya kurang latihan
Mari kita coba untuk menjawab pertanyaan - pertanyaan ini.
- "Saya sering dibilang sangat pandai berbicara di depan umum."
- "Saya sering dibilang tidak pandai matematika."
- "Saya merasa bahwa saya pandai menulis."
Dari jawaban-jawaban ini, kira - kira kamu sebaiknya:
Sadar bahwa kemampuan berbicara di depan umum kamu berasal dari latihan, bukan hanya bakat alami.
Tantang keyakinan kamu tentang matematika. Cobalah mengubah narasi alih-alih berkata "Saya tidak pandai matematika," cobalah "Saya belum banyak berusaha untuk meningkatkan kemampuan matematika saya."
Perkatan orang bahwa kamu tidak pandai matematika itu menjadi sebuah penghalang bagimu. Ini disebut juga Intellegence Feedback yang mana karena kamu di anggak tidak pandai matematika kamu tidak berani untuk mencoba hal - hal sulit di Matematika yang menyebabkan kamu tidak bisa berkembang di bidang matematika.
Mari Menganalisa Lebih Dalam
Persepsi Orang Lain vs Realitas
Sering kali apa yang orang katakan tentang kita dipengaruhi oleh:
- Pengalaman terbatas mereka dengan kita
- Prasangka atau stereotip
- Kondisi saat mereka menilai kita
- Kepentingan pribadi mereka (kadang ada orang yang syirik atau gak suka aja sama kita)
Contoh:
"Kamu tidak cocok jadi pengusaha karena pendiam."
Padahal banyak pengusaha sukses yang introvert. Penilaian ini mungkin hanya berdasar stereotip.
Kelemahan: Fakta atau Kurang Latihan?
Banyak hal yang kita anggap sebagai kelemahan sebenarnya hanya:
- Kurangnya exposure/pengalaman
- Trauma dari kegagalan di masa lalu
- Belum menemukan cara belajar yang tepat
- Mindset yang membatasi
Jika ada orang yang memiliki pendapat tentang kita maka kira perlu melakukan hal ini.
Evaluasi Sumber Penilaian
- Siapa yang menilai?
- Apa latar belakang mereka?
- Apakah mereka qualified untuk menilai?
Uji Asumsi
- Apa buktinya saya tidak bisa?
- Sudah berapa kali mencoba?
- Metode apa yang sudah dicoba?
Buat Rencana Pengembangan
- Identifikasi skill yang ingin dikembangkan
- Cari mentor atau sumber belajar
- Buat timeline realistis
- Tracking progress
Mengubah Narasi Internal
Belajar itu memang sulit, apa lagi kalau lagi belajar satu topik tapi susah tidak paham - paham. Nah kesulitan ini akan menimbulkan fikiran - fikiran negatif yang harus kamu ubah atau hindari.
Dari:
"Saya memang tidak berbakat dalam hal ini."
Menjadi:
"Saya belum menemukan cara belajar yang tepat untuk hal ini."
Dari:
"Orang bilang saya tidak bisa."
Menjadi:
"Saya akan buktikan dengan usaha dan hasil."
Jangan biarkan penilaian orang lain atau pengalaman masa lalu mendefinisikan siapa kamu. Setiap orang punya potensi untuk berkembang, yang diperlukan hanya:
- Kesediaan untuk menantang asumsi
- Keberanian untuk mencoba
- Ketekunan dalam berlatih
- Kesabaran dalam proses
Ingat:
"Satu - satunya orang yang harus kamu lawan adalah dirimu sendiri, jadilah lebih baik dari dirimu yang kemarin."
Kesimpulan
Kita sudah bahas panjang lebar tentang Growth Mindset tapi yang paling penting kamu ingat adalah.
- Kamu harus percaya kamu bisa jadi orang pintar, jadi sukses tidak perduli latar belakangmu.
- Kamu harus pendai membedakan mana pendapat mana fakta, jangan menyerah hanya karena fikiran negatif atau pendapat orang lain.
- Jangan pernah menyerah dan berhenti untuk mencoba jika kamu gagal kamu belum menemukan cara yang tepat.
Inti dari Growth Mindset ini itu supaya kamu tidak menyerah, tidak berhenti entah apapun itu tujuanmu.