Skip to content

Agar tetap aman meski kena layoff dadakan!

Tidak ada yang ingin kena PHK, kita semua ingin kerja dan hidup aman dan nyaman benar bukan? Apa lagi kalau sudah punya anak, suami atau istri.

Bekerja sebagai programmer itu memang pekerjaan yang sangat mengiurkan, menurut saya ini satu - satunya pekerjaan kantoran yang meski kamu cuman lulusan SMK kamu bisa dapat gaji 100jt sebulan.

Akan tetapi dibalik semua itu ada sebuah resiko yang harus berani kamu tanggung. Dan semua selalu tidak sesuai ekspektasi.

Tulisan ini berhubungan dengan artikel roadmap cari kerja setelah kena layoff, jadi sebelum kena layoff kamu sudah punya persiapan. Thanks buat om bayu yang udah kasih ide.

saran-om-bayu

Zona Nyaman

Banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinya sedang dalam zona nyaman. Sehingga dengan PD saja punya cicilan. Giliran gak ada penghasilan bingung sendiri.

Zona nyaman bukan berarti itu zona aman!

Tanda - tanda kamu berada dalam zona nyaman.

  1. Kegiatan sehari - hari kamu sama.
  2. Pekerjaanmu terasa mudah.
  3. Kamu tidak berkembang, tidak belajar hal baru.
  4. Dalam sebuah periode kamu tidak ada perubahan (6 bulan terakhir) dalam skillmu.
  5. Merasa aman dengan tempat kerja dan yakin tidak akan ada masalah kedepanya.

Dari tanda - tanda itu mungkin kita bisa simpulkan dalam sebuah kata "hidup mudah". Dan ini tidak salah, saya pun mencita - citakan hidup mudah.

Akan tetapi kita bicara industri teknologi, perkembanganya sangat gila sekali cepatnya, dan perubahan bisnis juga begitu setiap perusahaan harus beradaptasi dengan perubahan konsumen dalam bertansaksi atau menggunakan produknya.

Jika kita tidak memiliki kemampuan berkembang dan beradaptasi kita akan kesulitan sendiri.

Kalau gitu gimana caranya kita bisa menghindari zona nyaman?

Zona Aman

Mungkin ada yang setuju atau tidak tapi saya selalu percaya agar kita selalu menghindari zona nyaman. Meskipun saya suka zona nyaman, hidup mudah dan nyaman. Tapi saya menyadari, karena saya menekuni profesi ini saya mau tidak mau harus menghindari zona nyaman.

Tujuan menghindari zona nyaman adalah untuk membiasakan diri dalam situasi sulit, dan ketika kita dihadapkan dengan situasi sulit kita akan terbiasa dan tidak kaget gitu.

Menghindari zona nyaman artinya bukan berarti kamu membuat keputusan bodoh! Misalnya tidak ada angin tidak ada hujan kamu tiba - tiba resign dari kerjaan tanpa ada persiapan dan tujuan mau ngapain. Ini menurut saya adalah keputusan bodoh.

Lalu gimana caranya menghindari zona nyaman? Kira - kira ada 5 hal.

  1. Terus belajar setiap hari, meningkatkan skill. Belajarlah skill yang kamu suka dan industri butuhakan, lakukan riset untuk itu.
  2. Berani mengambil tantangan, misal kamu sekarang kamu kerja di sebuah tim, jika ada kesempatan untuk jadi ketua di tim itu ambil.
  3. Berani mengerjakan hal yang tidak kamu suka, misal kamu sukanya ngoding tapi ada tugas untuk menjadi manager jangan takut untuk mencoba.
  4. Mencari sumber penghasilan sampingan, misal punya usaha sampingan yang tidak menggangu pekerjaan, atau bisa juga punya side project yang menghasilkan atau rajin buat konten di sosmed bangun audience sehingga kedepanya kamu berpotensi menghasilkan uang.
  5. Menyiapkan dana darurat, karena kita tidak tahu kapan musibah akan datang.

Dana Darurat

Sekarang kita bahas lebih detail tentang menyiapkan dana darurat?

Kita ambil skenario, kalau kita kena PHK sekarang kira - kira berapa dana darurat yang harus kita miliki sampai kita dapat pekerjaan berikutnya.

Cara menghitungnya adalah dengan berapa pengeluaran bulanan kamu dan berapa bulan untuk dapat pekerjaan berikutnya.

Untuk saya sendiri biaya bulanan saya adalah 10jt dan menurut pengalaman paling lama butuh waktu 3 - 4 bulan untuk mendapatkan pekerjaan berikutnya.

Jadi dana darurat yang haru saya siapkan adalah sekitaran 30 - 40 jt.

Akan tetapi kenyataan tidak selalu sesuai dengan ekspektasi, intinya siapkan dana darurat sebanyak - banyaknya, mau itu investasi atau tabungan intinya kalian harus menyiapkan asset yang bisa di akses secara dadakan.

Comment menarik dari om bayu.

comment-om-bayu

Membangun Asset

Memiliki asset adalah hal penting untuk mencapai kemandirian finansial. Kira - kira sebagai programmer apa asset yang bisa kita buat.

Sebelum kita bahas lebih lanjut, asset yang saya maksud disini adalah sumber daya yang bernilai yang kamu kuasai. Yang dimaksud bernilai adalah skill atau bisa diuangkan.

Asset Skill

Untuk skill kira - kira ada 5 hal yang harus kamu miliki.

  1. Keterampilan teknis
    • Bahasa pemrogramman
    • Framework (Lavarel, React, Ruby, Wordpres dll)
    • Database & Cloud computing
    • Dan skil - skil teknis lainnya
  2. Portfolio project
    • Aplikasi website
    • Kontribusi project open source
    • Blog Pribadi
  3. Jaringan Proffesional
    • Koneksi sesama programmer di kantor
    • Koneksi dengan komunitas programmer
  4. Reputasi online
    • Profil github yang aktif
    • Blog pribadi yang membahas hal teknis
    • Aktif di komunitas atau forum seperti stackoverflow
  5. Soft skills
    • Kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi
    • Kemampuan memecahkan masalah dan berpikir kritis
    • Manajemen waktu dan produktivitas

Asset yang bisa diuangkan

Untuk asset yang bisa diuangkan kira - kira ada 6. Ini tidak harus kamu miliki semua, kamu bisa memilih sesuai keahlian kamu.

  1. Aplikasi / Software
    • Aplikasi mobile yang dijual di app store
    • Software as a Service (SaaS) yang berbasis langganan
    • Plugin atau ekstensi untuk platform populer, seperti wordpress, shopify dll.
  2. Kursus online atau materi pembelajaran
    • Video tutorial di platform seperti Udemy atau Coursera
    • Ebook atau buku digital tentang pemrograman
    • Webinar atau workshop online
  3. Template dan tema (cocok untuk frontend dev)
    • Template website yang dijual di marketplace seperti ThemeForest
    • Template untuk CMS seperti WordPress atau Shopify
    • Template html/css freemium
  4. Konsultasi dan jasa freelance
    • Menawarkan jasa pengembangan software
    • Konsultasi teknis untuk perusahaan atau startup
  5. Produk digital
    • Tools atau utility software yang dijual secara one-time purchase
    • API yang bisa digunakan developer lain dengan model berbayar
  6. Aset domain
    • Membeli dan menjual nama domain yang potensial

Growth Mindset

Nah, sekarang kita bahas tentang growth mindset. Apa sih itu? Simpelnya, growth mindset itu cara pikir kita yang percaya bahwa kemampuan kita bisa terus berkembang. Penting banget lho punya ini, apalagi di dunia teknologi yang serba cepat berubah.

Gimana cara ngembangin growth mindset? Nih, ada beberapa tips:

  1. Jangan takut sama tantangan: Anggap aja tantangan itu kesempatan buat belajar, bukan ancaman.
  2. Terima kritik dengan lapang dada: Jadiin kritik itu bahan buat meningkatkan diri, bukan buat down.
  3. Jangan menyerah kalo gagal: Kalo gagal, jangan langsung putus asa. Jadiin pelajaran buat maju.
  4. Belajar dari orang sukses: Daripada sirik sama orang yang sukses, mending jadiin mereka inspirasi.
  5. Suka belajar: Bikin diri lo jadi orang yang doyan belajar hal baru.

Networking dan Personal Branding

Nah, selain skill teknis, punya jaringan yang luas dan personal branding yang kuat itu bisa jadi 'jaring pengaman' kalo kena layoff. Gimana caranya?

  1. Aktif di komunitas: Gabung sama komunitas developer, entah online atau offline. Jangan jadi silent reader doang!
  2. Berbagi ilmu: Coba deh nulis blog, bikin video tutorial, atau jadi pembicara di meetup.
  3. Rajin update LinkedIn: Pake LinkedIn buat bikin koneksi dan sharing hal-hal menarik.
  4. Ikutan proyek open source: Ini bisa bikin nama lo makin dikenal dan nunjukin skill kamu.
  5. Jadi mentor atau cari mentor: Selain nambah koneksi, ini juga bisa ningkatin soft skill kamu.

Diversifikasi Skill

Di dunia yang cepat berubah, punya banyak skill itu bisa bikin karir kamu lebih aman. Caranya gimana?

  1. T-shaped skills: Dalamin satu bidang, tapi juga belajar dasar-dasar bidang lain yang masih nyambung.
  2. Soft skills: Tingkatin kemampuan komunikasi, leadership, sama problem-solving kamu.
  3. Ngerti bisnis: Belajar dikit-dikit soal bisnis di dunia software. Ini bisa nambah nilai jual kamu.
  4. Belajar lintas bidang: Coba deh belajar dasar-dasar UX/UI, product management, atau data science.
  5. Update sama teknologi baru: Selalu update sama tren teknologi kayak AI, blockchain, atau IoT.

Kesimpulan

Intinya, meskipun layoff itu gak enak, kalo kamu udah siap, kamu bakal bisa menghadapi dengan lebih pede. Inget, karir di dunia teknologi itu bukan sprint, tapi maraton. Terus belajar, beradaptasi, dan berkembang itu kunci buat tetep eksis di industri ini.

Dengan punya banyak aset, baik itu skill atau produk yang bisa menghasilkan duit, kamu gak cuma siap ngadepin yang terburuk, tapi juga buka peluang baru buat karir dan keuangan kamu.

Tetep positif, jangan berhenti belajar, dan selalu siap sama peluang baru. Dengan persiapan yang mateng, kamu gak cuma bakal bertahan, tapi juga bisa makin berkembang di dunia teknologi yang serba cepet ini.

Jadi, mulai dari sekarang, yuk kita persiapkan diri. Ingat, lebih baik siap sedia daripada menyesal belakangan. Semangat terus ya!

Btw kalau kamu tertarik untuk belajar bareng sama saya yuk join komunitas online yang saya buat di telegram: https://dub.sh/ngooding.